Pages

Ads 468x60px

Rabu, 24 Desember 2014

Contoh paragraf Eksposisi menjadi Deskriptif :

    Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.

Sumber : http://www.clusm.com/2013/04/contoh-dan-pengertian-lengkap-paragraf.html

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Karakteristik Karya Ilmah
sesuai dengan uraian di atas, karya ilmiah berkarasteristik:
A. objektif, artinya karya ilmiah harus relistis, apa adanya, sesuai objeknya, tidak ada
     rekayasa, dan tidak pula memasukkan unsur-unsur subjektivitas penlis,
B. faktual, artinya karya ilmiah harus di dasarkan pada fakta dan dapat pula di buktikan,
C. rasional dan logis, artinya karya ilmiah harus dapat di terima secara akal dan berisi
     penalaran-penalaran ilmiah,
D. ilmiah, artinya karya ilmiah harus di dasarkan pada bidang keilmuan dan prosedur ilmiah,
E. sistematis, artinya karya ilmiah harus di susun dengan menggunakan sistematika yang baik,
F. manfaat, artinya karya ilmiah harus mempunyai manfaat untuk pengembangan ilmu
    pengetahuan secara teoritis dan pihak-pihak yang memerlukkan, bahkan bermanfaat secara
    universal, dan bermanfaat praktis,

Sumber : http://muhamadsubhan.blogspot.com/p/teknik-penulisan-karya-ilmiah-resume.html

bahasa indonesia

Bahasa indonesia

Materi Bahasa Indonesia :
1. Fungsi Bahasa
2. Ragam Bahasa
3. Ejaan
4. Diksi
5. Kalimat Efektif
6. Alinea
7. Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah
8. Kerangka Karangan
9. Kutipan & Daftar Pustaka

Untuk memahami dan menguasai materi-materi bahasa indonesia diatas, agar bisa kita dapat dalam kehidupan sehari-hari, karena komunikasi lisan atau non-standar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, akan mengalami kesulitan pada saat menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa non-standar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. jika kita cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya (pemikiran).

Jumat, 13 Juni 2014


BEKERJASAMA DALAM TEAM ATAU KELOMPOK

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK KELOMPOK
Pengertian Kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling berhubungan satu sama lain untuk memecahkan satu masalah tau yang lainnya.
Muzafer Sherif
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
*Seseorang yang sama-sama berada di suatu tempat (halte, pasar, sekolah, dll) tetapi tidak berinteraksi dan memiliki tujuan sendiri-sendiri bukan termasuk kelompok, melainkan “agregat” yang berarti sebuah tingkatan tingkatan tertentu.

Mengapa orang bergabung dalam Kelompok?
Ternyata kelompok ada manfaatnya, yaitu:
a)      Orang-orang lain menjadi sumber informasi yang sangat penting
b)      Kelompok juga bisa memecahkan masalah dengan sangat efektif dan efesien
c)      Kelompok membantu menegakan norma social, aturan, yang eksplisit atau implicit mengenai prilaku yang dapat diterima.

Karakteristik Kelompok
1.    Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik  secara verbal maupun non verbal.
2.    Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
3.    Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.    Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5.    Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu    sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.

TAHAPAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
Tahap 4 – Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.
 Tahap 5 – Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

KEKUATAN TEAM WORK

RUMUSAN MASALAH
Bisnis telekomunikasi, merupakan bisnis yang sangat menarik. Hal ini terbukti dari banyaknya pemilik modal yang menanamkan uangnya dalam bisnis ini. Apalagi para operator ini banyak mendapat kemudahan untuk memperoleh lisensi. Bisnis telekomunikasi menjadi bisnis yang sarat dengan persaingan. Munculnya operator-operator baru merupakan tantangan tersendiri bagi Perusahaan – perusahaan telekomunikasi untuk selalu ingin menguasai pasar dan sekaligus memenangkan persaingan .Untuk itu diperlukan sdm yang berkualitas yang mampu secara mandiri dalam meng create kemampuan skill teknik serta market skill. Ada banyak hal yang bisa dijadikan senjata seperti sasaran yang jelas, struktur organisasi yang mendukung, teknologi yang terkemuka, dan salah satu senjata ampuh itu adalah KERJASAMA/TEAMWORK.

Banyak isu yang berkembang dan menjadi sorotan media massa. Hubungan yang kurang harmonis bisa terjadi antara Provider dengan Product Owner dan Delivery Channel atau dengan unit Bisnis Pendukung. Komunikasi yang kurang terbuka, ataupun kecenderungan unit yang lebih mementingkan unjuk kerja masing-masing, akhirnya terlihat seakan masing masing seolah berjalan sendiri-sendiri, tidak ada koordinasi satu sama lain, bahkan bisa terjadi saling melempar kesalahan.


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASLAH
Dari gambaran di atas tampak bahwa kurang ada rasa kebersamaan. Mengapa hal ini bisa terjadi?jika perusahann tsb merupakan perusahaan yang mempunyai cerita sejarah dan legacy tersendiri. Di masa lalu dan benar-benar berjaya sebagai perusahaan monopoli, yang dicari customer. Kondisi ini sangat mungkin membuat nya terlena dan berpengaruh terhadap sikap serta perilakunya. Munculnya perasaan paling hebat, paling dibutuhkan bahkan bisa muncul sikap yang arogan. Dalam kondisi diri seperti itu, akan sulit menerima pendapat, mau mengerti orang lain atau berkorban untuk kepentingan pihak lain. Ini tentu akan berbahaya bagi perusahaan.

Kompetitor telah didepan mata, semua karyawan perlu menyadari itu, dan harus berubah, produknya yang makin bervariasi menuntut spesifikasi pengetahuan, ketrampilan, bahkan pola layanan yang khas. Satu kenyataan yang tidak bisa dpungkiri bahwa dia memiliki karyawan yang sangat ahli, punya kompetensi dan skill yang bisa menelurkan inovasi inovasi atas produk yang ada. Hal ini tercermin dari munculnya berbagai produk baru, fitur fitur baru atau jenis jenis layanan baru. Dengan munculnya produk yang bervariasi, ternyata membawa konsekwensi pada pelayanan yang berbeda.
Mungkin saja satu unit harus melayani unit lain, atau satu unit membutuhkan support dari unit lainnya. Setiap karyawan harus menyadari bahwa produk yang akan memanfaatkan produk hasil kerjanya adalah ‘customer’nya, sehingga ia harus bisa menunjukkan sikap yang baik kepada customer tersebut. Tentunya apabila tidak terbiasa melayani atau terbiasa lebih banyak dilayani, bisa berdampak pada pelayanan pelanggan menjadi tidak memuaskan. Apabila saat diluncurkan produk baru ternyata terdapat pelayanan yang kurang memuaskan yang dirasakan oleh pelanggan nya, kesalahan seharusnya tidak dilimpahkan kepada unit yang menjadi PO atau DC, tetapi juga harus bisa dirasakan oleh unit bisnis pendukung. Dibutuhkan koordinasi, ketiganya harus seiring sejalan dan melakukan komunikasi yang intensif, dan merupakan suatu tim kerja yang solid.

Sikap tim adalah sikap ‘kita’ dan sikap ‘milik kita’. Tetapi hal itu sulit untuk diterapkan. Tampaknya ada satu ketakutan, bahwa bila seseorang mengatakan ‘kita’ artinya kita telah kehilangan ‘jati diri’ bahkan ‘kepentingan diri sendiri’. Sepertinya berat membantu orang lain atau memperlancar pekerjaan orang lain atau bahkan menjadi pelayan bagi yang lain. Keinginan untuk menonjolkan ‘keakuan’ masing-masing unit terlalu dominan. Masing-masing unit merasa bahwa unitnyalah yang harus menjadi prioritas, sehingga sulit untuk beradaptasi dengan kebutuhan unit lain. Tentu saja dibutuhkan figure kepemimpinan sebagai pemersatu dari keadaan yang tidak solid dan tidak kondusif ini.


SOLUSI
Lalu apa yang harus dilakukan untuk bisa melangkah dan menghadapi persaingan yang ada? maka sebagai perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi regional, divisi support dan anak perusahaan harus mampu membangun TEAMWORK. Teamwork disini artinya kemampuan bekerjasama untuk menuju satu visi yang sama dan hal ini hal ini hanya akan terbangun jika setiap individu dan unit kerja di dalam perusahaan menyadari bahwa mereka tidak mungkin mampu mencapai tujuan perusahaan secara sendiri-sendiri. Tiap individu atau tiap unit memang memiliki tujuan masing-masing. Akan tetapi, dalam teamwork yang efektif, tujuan masing-masing kelompok akan muncul sebagai target bersama dan menimbulkan ketergantungan satu dengan yang lainnya secara positif. Product owner memiliki ketergantungan pada delivery channel, begitu pun sebaliknya, dan masing-masing memiliki ketergantungan pula pada unit-unit bisnis pendukung.

Secara umum, untuk membangun teamwork yang solid dibutuhkan beberapa syarat :

1. Jangan bersikap individualistis.
Dalam suatu tim yang solid, kita tidak boleh menunjukkan ego masing-masing. Setiap anggota tim harus keluar dari diri sendiri dan masuk ke dalam kesatuan tim. Adanya kesediaan untuk saling menghormati, saling memaafkan saling menerima kekurangan, dan memberi pelayanan satu sama lain. Dalam kondisi ini perlu ada kesediaan individu untuk meninggalkan kepentingan pribadi demi kepentingan yang lebih besar yaitu perusahaan.

2. Berikan kontribusi
Keberhasilan suatu teamwork hanya bisa dicapai karena adanya kontribusi dari setiap individu yang terlibat. Untuk itu setiap anggota tim harus mampu berperan sesuai dengan kompetensinya, sehingga satu sama lain bisa saling melengkapi. Masing-masing unit harus menjalankan tugas dan tanggung jawab, saling menyelaraskan antara upaya yang telah dilakukan satu unit dengan upaya unit lain dalam satu tim sehingga apa yang menjadi sasaran perusahaan dapat tercapai. Kebersamaan tim hanya dapat terwujud, manakala setiap orang atau unit dapat memainkan perannya semaksimal mungkin, dapat mengisi kekurangan unit lain dan bukannya saling menyalahkan.

3. Bersikap fleksibel
Dalam suatu tim, kita harus mampu bersikap fleksibel. Ada kesediaan untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan. Misalnya dulu biasa dilayani, sekarang harus merubah paradigma yaitu ada kesediaan untuk melayani. Selain itu kita juga perlu kreatif, bila satu cara tidak memberikan hasil, kita harus mampu mencari cara lain yang lebih efektif. Selalu ada keinginan mencoba gagasan baru dan cara-cara baru. Kita tidak boleh kaku dan terpaku pada kebiasaan lama atau keberhasilan masa lalu. Setiap tim harus menjadi ‘learning community’ artinya mereka harus cepat memetakan situasi serta mempelajari ketrampilan baru yang diperlukan untuk menjadi pemenang dalam situasi persaingan.

4. Komunikasi
Ketika seluruh anggota tim tidak mementingkan diri sendiri, mampu bersikap fleksibel dan beradaptasi satu sama lain, maka tim mampu bersatu dalam kebersamaan. Komunikasi adalah cara untuk saling mengenali satu sama lain. Dalam prosesnya, hubungan yang erat, dimana satu sama lain saling mengenal dengan baik, saling memahami sehingga dapat membaca apa yang sedang dibutuhkan yang lain tanpa harus mengatakannya.

5. Komitmen
Anggota nya wajib memberikan komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan. Hal ini ditandai dengan sikap loyal, semangat dalam mencapai tujuan, berupaya untuk menampilkan hasil kerja yang berkualitas dan sempurna, bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya dan disiplin.

6. Kepercayaan dan Saling Menghargai
Dengan saling percaya dan saling menghormati, tidak ada musuh yang dapat mengalahkan kita. Dalam satu tim, kita harus menunjukkan kasih sayang dan kepedulian. Setaip anggota tim dapat saling bergantung dan berpegang bersama menempuh berbagai tekanan, menghadapi perlawanan, menghadapi persoalan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

7. Patuhilah Pemimpin
Dalam suatu tim atau kelompok peran sebagai pemimpin itu sangat penting, mengapa? karena pemimpin yang paling di unggulkan pada sebuah kelompok dan sangat berkuasa maka patuhilah seorang pemimpin.

Pemimpin dan gaya kepemimpinan berkaitan erat dengan dukungan yang sehat dari para pengikutnya.
Pemimpin yang baik mampu bersikap demokratis, membuka kesempatan setiap anggota untuk menyampaikan opininya tanpa harus dipotong atau dikecam. Gagasan yang mereka keluarkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan atau tindakan yang diambil dalam mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian anggota tim merasa bahwa diri mereka bernilai dan dihargai. Kekuatan tim yang paling besar adalah kekuatan rantai yang terlemah. 




PERKIRAAN DAMPAK SOLUSI
Dengan diterapkannya beberapa syarat yang menjadi dasar terbentuknya Teamwork yang solid, masing-masing individu atau komponen dalam perusahaan menjadi tahu peran dan tanggung jawabnyanya masing-masing. Setiap individu atau unit dalam tim dapat mengenali apa kekuatan dan kelemahannya sehingga memahami perubahan apa yang perlu dilakukan dan kontribusi apa yang dapat diberikan guna mendukung keberhasilan perusahaan. Dampak di implementasikannya hal ini, adalah terbangunnya teamwork yang solid dan menjadi senjata ampuh untuk memenangkan persaingan bisnis telekomunikasi.

Bahkan karena enggannya berkoordinasi, satu jenis layanan bisa ditawarkan oleh 3 unit yang berbeda meski mereka sama-sama dari Perusahaan yang sama.

IMPLIKASI MANAJERIAL

Dalam kamus besar bahasa Indonesia implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2.  implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi implikasi manajerial memiliki arti Proses Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang baik.


Teori Managerial Grid

Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu :
1. Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3.  Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan. Team juga bisa di bilang KELOMPOK.
4. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5.  Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.


Komunikasi Organisasi

Dalam system komunikasi organisasi, partisipatif sudah menggunakan komunikasi dua arah, yaitu system atau pola komunikasi yang akan menghasilkan umpan balik secara langsung dari komunikan untuk dijadikan evaluasi. Pemimpin akan sering berkomunikasi dengan bawahan dalam merumuskan hal-hal yang dapat dirumuskan dengan bawahan. Hal ini menunjukkan bahwa komuniksai harus berfungsi juga sebagai persuatif dan regulative. Kepemimpinan situasional memungkinkan seorang pemimpin melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan kondisi yang terjadi. Untuk komunikasi satu arah seperti Telling,

SUMBER: